Review
Pertama, dia bersikeras untuk merantau ke Jakarta dengan hanya bermodalkan ilmu silat. Saya tidak tahu apakah Yuda sering membaca, mendengar atau melihat berita tentang Jakarta.
Yuda sedang berlatih silat di tanah lapang di bawah bukit yang melangit. Narasi Wulan mengantar penonton untuk memaknai tradisi merantau dan ini adalah hari-hari menjelang keberangkatan Yuda Ke Jakarta. Opening yang cantik dan puitik ini sayangnya diikuti oleh sekuens yang benar-benar membosankan dengan dialog-dialog panjangnya, membuat jatuh seketika kekuatan narasi dan gambar pada pembuka tadi.
Singkat cerita sang anak yang bernama Yuda yang menguasai ilmu beladiri Silat Harimau pun akhirnya pergi merantau ke Jakarta, di dalam perjalannanya itu ia bertemu dengan seseorang yang bernama Erik. Didalam diri Yuda, Erik melihat dirinya dahulu yang begitu bersemangat untuk merantau ke Jakarta. Tapi ternyata kota Jakarta tak seindah yang dibayangkan, maka iapun menasehati Yuda.
Banyak yang menyangka kalau movie ini hanya akan mengedepankan sisi motion atau silatnya saja, padahal sisi dramanya juga ada lho! Di akhir cerita malah perasaan saya ikut terharu terbawa suasana movie. Memang masih belum sempurna kalau dibanding sama movie-film action versi Hollywood, tapi udah jauh lebih baiiiiikkkkk dibanding movie review film laga Indonesia sebelumnya, JAUH! Sayang, sutradaranya bukan orang Indonesia, jadi kita belum bisa terlalu bangga. Tapi gpp, ini bisa jadi langkah awal dan motivasi untuk para sutradara lokal supaya semakin banyak membuat movie bermutu dengan tema beragam.
yah moga-moga pilem di indonesia menjadi semakin bervariatif gak melulu cinta dan horor. Film bertemakan horor aksi ini awalnya berjudul Pembalasan Ratu Pantai Selatan yang disutradarai Tjut Djalil.
Baca Berita Film dan Series terbaru di situs https://www.pantaumovie.com/
Apa yang dibayangkan Yuda sebelum dia menginjakkan kakinya di ibukota, ternyata jauh berbeda dengan apa yang dia lihat dan rasakan. Setelah menemukan alamat yang ada di catatannya sudah sinopis film tidak berbentuk rumah dan tidak ada seorangpun yang bisa dia hubungi, Yuda harus merelakan tidur di tempat yang tidak layak. Hari berikutnya, keberuntungan belum berpihak kepadanya.
Hal ini umum dilakukan di film-film produksi Hollywood dan membawa sebuah realita tersendiri di aksi laga movie ini. Adegan tembak-menembaknya menampilkan extremely shut-quarters battle yang sepertinya hanya mungkin terjadi di setting negara dunia ketiga. Dengan sound effect yang mantap, dibumbui sedikit visible impact sluggish-motion, adegan tembak-menembak The Raid menjadi sangat menegangkan. Hidup di jakarta tidak semudah di desanya yang damai. Di kota, ia hidup luntang-lantung dan bahkan terpaksa tinggal di sebuah pipa hingga seorang anak kecil mencopet dompetnya.
Film ini dibintangi Karr Kruinowz,Yurike Prastika, Barbara Anne Constable, Anna Sylviana, Christoper Hart, Nurwita, Ikang Fawzi,Harun Syarif, HIM Damsyik, Jack Maland, Yuni Arso, Eddy Gunawan. Seiring banyaknya movie Indonesia yang diminati penonton internasional, tentu bisa memperkuat alasan perlunya masyarakat Indonesia menonton movie karya anak bangsa. Yuda diperankan oleh Iko Uwais, pendatang baru dalam dunia film, yang benar-benar jago silat. Sesampainya di Jakarta, ia pun menuju alamat yang dicari yaitu sekolah pencak silat.
Tak terkecuali Laurent Buson yang memerankan adiknya. Lalu ada Adit yang diperankan cukup baik oleh Yusuf Aulia, yah, emang masih terlihat belum natural sih. Tapi scene-scene yang ada dia bisa bikin orang ketawa lho. Ada beberapa dialog yang kaku sih, tapi seperti dibilang di awal paragraph kalau dia hanya butuh pengalaman lebih saja.
Astri malah marah karena dia berpikir kalau “sang pahlawan kesiangan”-nya itu sudah membuatnya kehilangan pekerjaan. sinopsis film Dari pertemuan tak manis inilah, Yuda akan memulai petualangan barunya di sisi hitam kota Jakarta.
Anak kecil yang kelak diketahui bernama Adit inilah yang membawa “Sang Jagoan” untuk memulai aksi kecilnya. Sepenggal kalimat pembuka dari Merantau, mengantarkan kita ke tanah Minangkabau, Sumatera Barat. Di tempat inilah seorang pemuda bernama Yuda tinggal bersama Ibu dan Kakaknya.
Artikel Lainnya
Ia hendak mengajak Tiger, ahli beladiri tai chi berbakat, untuk menjadi bodyguard-nya. Iko mengakui bahwa film ini membuatnya semakin piawai dalam berakting. Sebab, memerankan dua tokoh yang one hundred eighty derajat berbanding terbalik memang tidak mudah. Berkat film ini pula Iko semakin percaya diri untuk berakting di luar adegan preventing.